Sabtu, 25 Juli 2009

Demokrasi atau Democrazy

Dunia Politik adalah lumpur-lumpur hitam (Soe Hok Gie)

Sebenarnya demokrasi itu apa sih...?



Ketika sebuah nurani berbicara dan kemudian menginginkan sesuatu hal yang diinginkannya, maka nurani mencoba mentransfer keinginannya ke otak kemudian berjalan dan terjadilah tindakan. Seringkali tindakan ini gagal ketika terdapat suatu halangan. Entah itu rasa takut, atau memang usaha yang putus di tengah jalan atau juga karena terpengaruhi oleh sesuatu hal sehingga tidak jadi mengerjakan keinginan tersebut.

Suatu perjalanan bangsa yang berharap menjadi bangsa yang luar biasa, itulah Indonesia. Demokrasi di pilih sebagai salah satu jalan agar Indonesia maju dengan segala keadilan yang diharapkan muncul dari demokrasi. Tapi apakah demokrasi itu seutuhnya memberi keadilan dan mampu membuat bangsa Indonesia ini maju?

Demokrasi.... Dari rakyat, Untuk rakyat dan Oleh rakyat.

Kesalahan demokrasi di Indonesia

Suatu bentuk keuasaan pemerintahan telah dipilih melalui jalur demokrasi. Rakyat memilih seorang calon legislatif/presiden dalam setiap pemilu. tapi harus diingat, calon legislatif/presiden tersebut bukan dipilih karena rakyat meminta. Tetapi mereka mengusulkan dirinya. Inilah kesalahan pertama tindakan demokrasi kita. Rakyat diberikan pilihan dari orang-orang yang tidak ditunjuk oleh rakyat (KPU). Setelah itu rakyat tidak dibenarkan untuk tidak memilih calon (Fatwa haram golput dari MUI). Apakah ini dari rakyat? Lalu apakah ini juga demokrasi?

Kesalahan kedua ialah, para calon legislatif/presiden memaksa rakyat untuk memilih mereka. Bagaimana tidak? Jika memang rakyat diberikan pilihan sesuai nuraninya, maka calon legislatif/presiden tidak usah sibuk membuat team sukses yang kenyataanyya team sukses juga hanya menginginkan keberuntungan jika calon mereka terpilih. Aksi hasut-menghasut hingga saling meruntuhkan citra lawan politik sepertinya hal biasa. Jelasnya, ini bukanlah demokrasi dan tidak memberikan nurani rakyat untuk memilih.

Kesalahan ketiga ialah berjuta-juta bahkan miliaran uang di alirkan kepada rakyat. Namun aliran uang yang dinamakan "bantuan" itu meminginkan balasan yakni memilih orang yang memberi bantuan. Bayangkan jika memang hanya sekedar sosialisasi dan mempersilahkan rakyat untuk memilih sesuai dengan nuraninya, uang tersebut malah bisa digunakan untuk bantuan yang tulus untuk mengatasi kemiskinan negeri yang kian menggila.

Pentas demokrasi negeri ini kotor. Culas. Busuk. Tidak berperikemanusiaan. malah demokrasi tidak akan pernah bisa membaut bangsa ini semakin penuh dengan kebijakan yang adil. Demokarasi negeri ini tak murni. Para kaum politikus selalu membodohi rakyat dan mengeksploitasi rakyat. mereka tidak murni ingin mensejahterakan rakyat. Demokrasi bangsa ini bukanlah demokrasi namun democrazy. Demo + Crazy, sebuah pertunjukan kegilaan yang benar-benar hilang sayarafnya. Tidak waras.

1 komentar:

  1. saya setuju mas, kalau boleh menambahkan, demokrasi di negeri kita hanya sebagai alat untuk memenuhi kepentingan beberapa orang atau kelompok yang tidak bertanggung-jawab.
    Mungkin pertanyaan selanjutjnya, masih relevankah demokrasi dipakai di negeri kita ketika banyak celah yang ada padanya untuk digunakan secara kotor dan culas oleh orang2 crazy? dan sebaliknya hal ini jg bisa menjadi pengingat bagi politikus2 dan cendekiawan di Indonesia untuk segra membenahi sistem politik di negeri kita.

    BalasHapus

Selalu ada tempat berkomentar untuk anda